Selasa, 09 Oktober 2018

Zona 3: Pendamping PKH Harus Ikhlas Mendampingi KPM


foto dok. didepan pintu masuk Kecamatan Kampak

Trenggalek, 9 Oktober 2018. Semangat terlihat diwajah para pendamping sosial yang mengikuti diklat mandiri fasilitator FDS Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga. Zona 3 ini diikuti oleh 25 peserta yang berasal dari pendamping kecamatan Kampak, Munjungan, Gandusari dan Watulimo. Sedangkan fasilitator atau pelatihnya yakni Dian Patmasari pendamping kecamatan munjungan, Triana korkab dan Devi Riana pendamping kecamatan gandusari.

Masih dalam rangkaian kegiatan yang sama seperti hari-hari sebelumnya pelatihan mandiri FDS yang diselenggarakan oleh PPKH Kab. Trenggalek. Hadir diawal Sebagai pembuka kegiatan bapak camat kampak dalam sambutannya menyampaikan dukungannya kepada PKH untuk membantu dalam pengentasan kemiskinan. "Pendamping PKH menjadi pioner yang mensejahterakan masyarakat miskin, kerjakan dengan hati yang ikhlas maka kalian akan mendapatkan dua-duanya", ucapnya. FDS sebagai upaya untuk melakukan perubahan perilaku KPM sesuai modul yang telah disusun, merubah dalam pengasuhan dan pendidikan anak, mengelola keuangan keluarga, melindungi anak, memperhatikan kesehatan dan gizi anak, serta bagaimana memberikan pelayanan kepada lansia dan disabilitas.

Para pelatih atau fasilitator juga membekali contoh-contoh energizer untuk mendongkrak agar KPM selalu semangat dalam menerima meteri FDS. Seperti Tepuk semangat, Tepuk Hebat, tepuk salut dan permainan-permainan ringan. Memperihatikan kondisi peserta FDS menjadi penting karena tentunya untuk menjaga agar mereka selalu bisa tetap fokus dalam menerima pembelajara. Banyak pesan-pensan penting yang harus disampaikan seperti caca menjadi orangtua lebih baik, dan cara memahami perilaku anak. Setiap cara tersebut ada langkah-langkah yang harus dilakukan sesuai dalam petunjuk modul, dan setidaknya mereka memahami dengan harapan mempraktikkan dirumah sesuai dengan kemampuan KPM masing-masing.

Di Hari Kedua, peserta sejumlah 25 pendamping dibagi menjadi 2 kelompok untuk mengikuti praktik lapangan. Praktik dilaksanakan di dua tempat di Rumah Bu Saugi RT 22 Desa Bogorsan Kec. Kampak dan di Rumah Bu Katijem yang juga masih satu RT dengan ibu Saugi. Sedangkan KPM yang hadir di masing-masing kelopmpok sebanyak 15 orang. Para peserta diklat mempraktikkan teori yang telah didapat di hari pertama dengan menyampaikan bagian-bagian langkah yang telah dibagi sebelumnya. (ags)


   

Minggu, 07 Oktober 2018

Zona 2: Pendamping Sosial PKH Trenggalek semangat mengikuti diklat mandiri P2K2

Coaching zona 2 di Aula Balai Desa Kayen Kec. Karangan

Trenggalek, 06 Oktober 2018. Pelatihan Mandiri Fasilitator FDS, Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga PPKH Kab. Trenggalek ini berlangsung mulai dari 2 Oktober sampai dengan 11 Oktober 2018. Di Zona 2 peserta diklat meliputi Kecamatan Karangan sebanyak 4 orang, kecamatan pule 11 orang dan kecamatan suruh 4 orang. Sedangkan fasilitator yang menjadi pelatih diklat Eko surohmad (pendamping Kec. Pogalan) dan Nuryanto (pendamping Kec. Suruh). Adapun pelaksanaan coaching bertempat di aula Balai Desa Kayen Kecamatan Karangan.

Hadir pula dalam kegiatan tersebut camat karangan dan kabid linjamsos Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak Kab. Trenggalek. "Seorang pendamping PKH dikatakan berhasil jika mereka mampu memberikan motivasi melalui kegiatan FDS ini sampai KPM tersebut ada perubahan perilaku", ucap camat karangan. "Perubahan perilaku dalam pengasuhan, menjadi orang tua lebih baik yang harapannya anak-anaknya akan tumbuh dan berkembang dengan sesuai usianya", imbuhnya. 

Diklat ini sebenarnya lebih pada menyamakan persepsi penggunaan modul-modul FDS, kreatifitas dan inovasi penyampaian materi FDS tentunya bisa dikembangkan oleh masing-masing pendamping. Pelatih disini hanya sebagai fasilitator, karena mereka telah dilatih lebih dulu di balai diklat kemensos selama 10 hari melalui e-learning dan 12 hari dilakukan secara tatap muka di balai besar diklat jogjakarta. Selain materi modul FDS pendamping juga diberikan contoh-contoh ice breaking yang bisa juga menjadi referensi untuk diberikan untuk memecehkan kebekuan suasana. Kreasi permainan-permainan ini sangat penting diberikan ditengah-tengah kegiatan FDS agar para KPM tidak jenuh hanya menerima materi melulu. Gerakan-gerakan ringan akan memberikan peregangan otot persendian yang fungsinya mengembalikan kebugaran tubuh.

Di Hari Kedua, peserta sejumlah 21 pendamping dibagi menjadi 2 kelompok untuk mengikuti praktik lapangan. Praktik dilaksanakan di dua tempat di Rumah Ibu Revi RT 7 Desa Kayen Kec. Karangan dan di Rumah Ibu Tunik RT 10. KPM yang hadir di masing-masing kelopmpok sebanyak 15 orang. Para peserta diklat mempraktikkan teori yang telah didapat di hari pertama dengan menyampaikan bagian-bagian langkah yang telah dibagi sebelumnya. (ags)

Kamis, 04 Oktober 2018

Zona 1 : Coaching Fasilitator FDS (Family Development Session)


dok. Foto bersama di Aula Kecamatan Trenggalek

Trenggalek, 03 Oktober 2018. Peningkatan kemampuan pendamping sosial sebagai fasilitator FDS/P2K2 harus terus diasah melalui berbagai cara. Salahsatunya konsep yang telah disusun PPKH Kab. Trenggalek dalam rangka memberikan penguatan tersebut yang terbagi menjadi 4 zona yang dikemas dalam kegiatan "Pelatihan Mandiri Fasilitator FDS, Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga". Zona 1 meliputi kecamatan Trenggalek, Kecamatan Tugu, Bendungan, Pogalan, dan Durenan, yang pelaksanaannya di Aula Kecamatan Trenggalek sejumlah 24 orang pendamping sosial PKH(2/10). 

Sebagai kegiatan pembuka dinyanyikan Indonesia dan Mars PKH  dan sambutan-sambuatan. Hadir dalam kegiatan tersebut bapak sekcam Trenggalek, Kabid dan Kasi Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinsos, P3A Kab. Trenggalek. "Pendamping harus mampu menyadarkan KPM agar mereka bisa memberikan pengasuhan baik kepada anak-anaknya", terang Sekcam Trenggalek yang sekaligus membuka kegiatan diklat mandiri.

Fokus diklat mandiri ini adalah modul pengasuhan dan pendidikan anak sesi 1 dan sesi 2. Sedangkan fasilitator diklat mandiri yakni saudara Kamal (Pendamping Kec. Tugu), Hartono (pendamping Kec. Pule), Anin (Pendamping Kec. Trenggalek). Di sela-sela diklat bapak Kabid Linjamsos memberikan tips-tips menjadi fasilitor, bahwa fasilitator itu seperti seorang guru yang memberikan pembelajaran kepada muridnya. Jadi pendamping harus bisa menyampaikan materi dengan bahasa yang mudah diterima oleh KPM karena SDM yang terbatas. Gestur dan mimik sebagai bentuk penjiwaan materi sehingga murid (KPM) bisa terhanyut dalam suasana materi yang sedang dibawakan, imbuhnya.

Di Hari Kedua, peserta sejumlah 24 pendamping dibagi menjadi 2 kelompok untuk mengikuti praktik lapangan. Praktik dilaksanakan di dua tempat di Rumah Ibu Tuminah RT 18 Kelurahan Sumbergedong Kec. Trenggalek dan di Rumah Ibu Musrini yang masih satu RT dengan rumah Ibu Tuminah. KPM yang hadir di masing-masing kelopmpok sebanyak 20 orang. Para peserta diklat mempraktikkan teori yang telah didapat di hari pertama dengan menyampaikan bagian-bagian langkah yang telah dibagi sebelumnya. (ags)