Kamis, 11 Oktober 2018

Zona 4 : Inovasi Diklat Mandiri FDS di Kecamatan Panggul

foto didepan Balai Rakyat Kecamatan Panngul

Trenggalek, 11 Oktober 2018. Sesuai dengan rencana pelaksanaan pelatihan mandiri FDS yang terbagi dalam 4 kali putaran, di zona 4 ini merupakan putaran terakhir di laksanakan kegiatan tersebut. Meliputi wilayah kecamtan dongko dengan peserta 16 pendamping dan kecamatan panggul 16 orang juga, bertempat di balai rakyat yang terletak di sebelah selatan kantor kecamatan panggul. Fasilitator yang melatih di wilayah zona 4 ini 3 orang yakni Antok korkab, Munir pendamping kecamatan Duernan dan Agus Supervisor PKH Trenggalek.

Sebagai pembuka menyanyikan lagu Indonesia Raya dan mars PKH semakin menambah semangatnya dan kesakralan acara. Hadir dalam pelatihan ini kasi kesra kebetulan menggantikan bapak camat panggul yang sedang dinas luar. Dalam sambutannya bapak kasi kesra panggul menyampaikan selamat datang dan selamat mengikuti kegiatan pelatihan ini. "P2K2 ini sebagai langkah nyata untuk memberikan penyadaran kepada KPM merubah perilaku dalam pengasuhan, pemenuhan gizi, pengelolaan keuangan keluarga dan bagaimana melayani kepada orang disabilitas juga lansia", imbuhnya dengan sedikit bingung menghafal singkatan P2K2. 

Meskipun cuaca diluar panas namun para peserta masih tetap terlihat antusias mengikuti pelatihan ini hingga selesai, terlebih pada langkah mengasuh anak tanpa kekerasan yang menggunakan permainan menggengam pasir menambah pengetahuan baru bagaimana mengibaratkan pengasuhan yang kurang tepat seperti pasir yang digemgam dengan erat akan semakin sedikit pasir ditangan. Selain itu model-model energizer aneka kombinasi tepuk, seperti tepuk hebat, tepuk semangat, tepuk salut dan tepuk fokus, hal ini juga menjadi alternatif tips untuk bisa mengembalikan gairah dan fokus peserta.

Di Hari Kedua, peserta sejumlah 32 pendamping dibagi menjadi 3 kelompok untuk mengikuti praktik lapangan, beda dengan di zona lain yang biasanya hanya 2 kelompok saja mengingat jumlah pendamping yang cukup banyak. Praktik tersebut di laksanakan di rumah Ibu Dewi Kuswanti Dusun Bendogolor, RT 43 RW 13 Desa Wonocoyo, di rumah ibu Rumah Ibu Murtini dan di rumah  Ibu Siti Lestari. Sedangkan KPM yang hadir di masing-masing kelopmpok sebanyak kurang lebih 15 orang. Para peserta diklat mempraktikkan teori yang telah didapat di hari pertama dengan menyampaikan bagian-bagian langkah yang telah dibagi sebelumnya. Diakhir praktik dilakukan evaluasi bersama seluruh kelompok berkumpul dilokasi gazebo pantai kili-kili tempat konservasi penyu untuk membahas bersama hasil dari pertemuan selama dua hari. (ags)


Selasa, 09 Oktober 2018

Zona 3: Pendamping PKH Harus Ikhlas Mendampingi KPM


foto dok. didepan pintu masuk Kecamatan Kampak

Trenggalek, 9 Oktober 2018. Semangat terlihat diwajah para pendamping sosial yang mengikuti diklat mandiri fasilitator FDS Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga. Zona 3 ini diikuti oleh 25 peserta yang berasal dari pendamping kecamatan Kampak, Munjungan, Gandusari dan Watulimo. Sedangkan fasilitator atau pelatihnya yakni Dian Patmasari pendamping kecamatan munjungan, Triana korkab dan Devi Riana pendamping kecamatan gandusari.

Masih dalam rangkaian kegiatan yang sama seperti hari-hari sebelumnya pelatihan mandiri FDS yang diselenggarakan oleh PPKH Kab. Trenggalek. Hadir diawal Sebagai pembuka kegiatan bapak camat kampak dalam sambutannya menyampaikan dukungannya kepada PKH untuk membantu dalam pengentasan kemiskinan. "Pendamping PKH menjadi pioner yang mensejahterakan masyarakat miskin, kerjakan dengan hati yang ikhlas maka kalian akan mendapatkan dua-duanya", ucapnya. FDS sebagai upaya untuk melakukan perubahan perilaku KPM sesuai modul yang telah disusun, merubah dalam pengasuhan dan pendidikan anak, mengelola keuangan keluarga, melindungi anak, memperhatikan kesehatan dan gizi anak, serta bagaimana memberikan pelayanan kepada lansia dan disabilitas.

Para pelatih atau fasilitator juga membekali contoh-contoh energizer untuk mendongkrak agar KPM selalu semangat dalam menerima meteri FDS. Seperti Tepuk semangat, Tepuk Hebat, tepuk salut dan permainan-permainan ringan. Memperihatikan kondisi peserta FDS menjadi penting karena tentunya untuk menjaga agar mereka selalu bisa tetap fokus dalam menerima pembelajara. Banyak pesan-pensan penting yang harus disampaikan seperti caca menjadi orangtua lebih baik, dan cara memahami perilaku anak. Setiap cara tersebut ada langkah-langkah yang harus dilakukan sesuai dalam petunjuk modul, dan setidaknya mereka memahami dengan harapan mempraktikkan dirumah sesuai dengan kemampuan KPM masing-masing.

Di Hari Kedua, peserta sejumlah 25 pendamping dibagi menjadi 2 kelompok untuk mengikuti praktik lapangan. Praktik dilaksanakan di dua tempat di Rumah Bu Saugi RT 22 Desa Bogorsan Kec. Kampak dan di Rumah Bu Katijem yang juga masih satu RT dengan ibu Saugi. Sedangkan KPM yang hadir di masing-masing kelopmpok sebanyak 15 orang. Para peserta diklat mempraktikkan teori yang telah didapat di hari pertama dengan menyampaikan bagian-bagian langkah yang telah dibagi sebelumnya. (ags)


   

Minggu, 07 Oktober 2018

Zona 2: Pendamping Sosial PKH Trenggalek semangat mengikuti diklat mandiri P2K2

Coaching zona 2 di Aula Balai Desa Kayen Kec. Karangan

Trenggalek, 06 Oktober 2018. Pelatihan Mandiri Fasilitator FDS, Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga PPKH Kab. Trenggalek ini berlangsung mulai dari 2 Oktober sampai dengan 11 Oktober 2018. Di Zona 2 peserta diklat meliputi Kecamatan Karangan sebanyak 4 orang, kecamatan pule 11 orang dan kecamatan suruh 4 orang. Sedangkan fasilitator yang menjadi pelatih diklat Eko surohmad (pendamping Kec. Pogalan) dan Nuryanto (pendamping Kec. Suruh). Adapun pelaksanaan coaching bertempat di aula Balai Desa Kayen Kecamatan Karangan.

Hadir pula dalam kegiatan tersebut camat karangan dan kabid linjamsos Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak Kab. Trenggalek. "Seorang pendamping PKH dikatakan berhasil jika mereka mampu memberikan motivasi melalui kegiatan FDS ini sampai KPM tersebut ada perubahan perilaku", ucap camat karangan. "Perubahan perilaku dalam pengasuhan, menjadi orang tua lebih baik yang harapannya anak-anaknya akan tumbuh dan berkembang dengan sesuai usianya", imbuhnya. 

Diklat ini sebenarnya lebih pada menyamakan persepsi penggunaan modul-modul FDS, kreatifitas dan inovasi penyampaian materi FDS tentunya bisa dikembangkan oleh masing-masing pendamping. Pelatih disini hanya sebagai fasilitator, karena mereka telah dilatih lebih dulu di balai diklat kemensos selama 10 hari melalui e-learning dan 12 hari dilakukan secara tatap muka di balai besar diklat jogjakarta. Selain materi modul FDS pendamping juga diberikan contoh-contoh ice breaking yang bisa juga menjadi referensi untuk diberikan untuk memecehkan kebekuan suasana. Kreasi permainan-permainan ini sangat penting diberikan ditengah-tengah kegiatan FDS agar para KPM tidak jenuh hanya menerima materi melulu. Gerakan-gerakan ringan akan memberikan peregangan otot persendian yang fungsinya mengembalikan kebugaran tubuh.

Di Hari Kedua, peserta sejumlah 21 pendamping dibagi menjadi 2 kelompok untuk mengikuti praktik lapangan. Praktik dilaksanakan di dua tempat di Rumah Ibu Revi RT 7 Desa Kayen Kec. Karangan dan di Rumah Ibu Tunik RT 10. KPM yang hadir di masing-masing kelopmpok sebanyak 15 orang. Para peserta diklat mempraktikkan teori yang telah didapat di hari pertama dengan menyampaikan bagian-bagian langkah yang telah dibagi sebelumnya. (ags)

Kamis, 04 Oktober 2018

Zona 1 : Coaching Fasilitator FDS (Family Development Session)


dok. Foto bersama di Aula Kecamatan Trenggalek

Trenggalek, 03 Oktober 2018. Peningkatan kemampuan pendamping sosial sebagai fasilitator FDS/P2K2 harus terus diasah melalui berbagai cara. Salahsatunya konsep yang telah disusun PPKH Kab. Trenggalek dalam rangka memberikan penguatan tersebut yang terbagi menjadi 4 zona yang dikemas dalam kegiatan "Pelatihan Mandiri Fasilitator FDS, Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga". Zona 1 meliputi kecamatan Trenggalek, Kecamatan Tugu, Bendungan, Pogalan, dan Durenan, yang pelaksanaannya di Aula Kecamatan Trenggalek sejumlah 24 orang pendamping sosial PKH(2/10). 

Sebagai kegiatan pembuka dinyanyikan Indonesia dan Mars PKH  dan sambutan-sambuatan. Hadir dalam kegiatan tersebut bapak sekcam Trenggalek, Kabid dan Kasi Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinsos, P3A Kab. Trenggalek. "Pendamping harus mampu menyadarkan KPM agar mereka bisa memberikan pengasuhan baik kepada anak-anaknya", terang Sekcam Trenggalek yang sekaligus membuka kegiatan diklat mandiri.

Fokus diklat mandiri ini adalah modul pengasuhan dan pendidikan anak sesi 1 dan sesi 2. Sedangkan fasilitator diklat mandiri yakni saudara Kamal (Pendamping Kec. Tugu), Hartono (pendamping Kec. Pule), Anin (Pendamping Kec. Trenggalek). Di sela-sela diklat bapak Kabid Linjamsos memberikan tips-tips menjadi fasilitor, bahwa fasilitator itu seperti seorang guru yang memberikan pembelajaran kepada muridnya. Jadi pendamping harus bisa menyampaikan materi dengan bahasa yang mudah diterima oleh KPM karena SDM yang terbatas. Gestur dan mimik sebagai bentuk penjiwaan materi sehingga murid (KPM) bisa terhanyut dalam suasana materi yang sedang dibawakan, imbuhnya.

Di Hari Kedua, peserta sejumlah 24 pendamping dibagi menjadi 2 kelompok untuk mengikuti praktik lapangan. Praktik dilaksanakan di dua tempat di Rumah Ibu Tuminah RT 18 Kelurahan Sumbergedong Kec. Trenggalek dan di Rumah Ibu Musrini yang masih satu RT dengan rumah Ibu Tuminah. KPM yang hadir di masing-masing kelopmpok sebanyak 20 orang. Para peserta diklat mempraktikkan teori yang telah didapat di hari pertama dengan menyampaikan bagian-bagian langkah yang telah dibagi sebelumnya. (ags)


Rabu, 03 Oktober 2018

Coaching FDS Mandiri Ala PPKH Kabupaten Trenggalek

Trenggalek, 01 Oktober 2018. Menciptakan perubahan perilaku kepada KPM melalui FDS perlu strategi yang tepat untuk menyampaikan dan mengemas isi modul dengan baik. Modul FDS telah di susun secara sistematis, teknis dan praktis sehingga pendamping mudah dalam menerapkan. Selain itu modul yang dikemas secara terstruktur ini, harapannya KPM yang menerima materi FDS juga bisa dengan mudah pula menyerap ilmu dan mempraktikannya.

Pekerja sosial supervisor PKH secara tupoksi sebagai turbin penggerak agar bisa kegiatan FDS berjalan baik yakni dengan menyusun serangkaian kegiatan untuk memberikan peningkatan kemampuan pendamping sosial PKH menjadi fasilitator fds melalui coaching atau pembelajaran mandiri FDS. Menjadi pertanyaan lagi, mengapa disebut dengan coaching mandiri. Di dalam SK dan kontrak kerja pendamping sosial salah satu tugas dan kewajibannya yakni melakukan pertemuan peningkatan kemampuan keluarga (p2k2) atau disebut pula family development session (fds) kepada KPM dampingannya. Namun pendamping sosial di Kabupaten Trenggalek hingga kini masih banyak yang belum melaksanakan kegiatan tersebut karena mereka belum memiliki pengetahuan memadai bagaimana memberikan materi dan menjadi fasilitator fds. Selama ini memang pendamping belum pernah mendapatkan diklat secara resmi dari kementerian sosial maupun pelatihan yang dilaksanakan secara mandiri di daerahnya masing-masing.

SDM Pendamping sosial PPKH kab. Trenggalek sebanyak 102, sedangkan yang sudah mendapatkan diklat fds penuh melalui balai diklat sejumlah 8 orang ditambah 2 korkab dan 1 supervisor. Melalaui Peksos supervisor Pkh kab. Trenggalek membuat terobosan konsep coaching mandiri dengan melibatkan SDM PKH yang sudah mendapatkan diklat fds dari balai diklat kemsos untuk menjadi pelatih bagi sesama pendamping.

Konsep yang digunakan merupakan pengembangan, transformasi dan modifikasi model dari balai diklat yakni dengan cara fast learning, realteaching dan evaluasi. 94 pendamping PKH sasaran diklat mandiri yang tersebar di 14 Kecamatan kemudian di kelompokkan dalam 4 zona yang dikumpulkan kebeberapa kecamatan terdekat.

Adapun yang dimaksud konsep fast learning disini adalah kegiatan belajar didalam kelas, fasilitator akan menjelaskan setiap langkah, point modul fds dan memberikan contohnya. Para peserta diklat mandiri pada langkah fast learning ini mereka berperan sebagai pendamping manakala fasilitator menjelaskan modul dan berperan sebagai KPM disaat fasilitator memberikan contoh. Kemudian langkah realteach, mempraktikkan secara langsung kepada KPM dari materi yang telah dilatihkan di pertemuan sebelumnya. Semua pendamping mendapatkan jatahnya untuk mempraktikkan langkah dan point materi FDS yang sebelumnya telah dibagi. Sedangkan untuk pembagian kelompoknya atu kelompok peserta praktik langsung sejumlah sekitar 10 orang pendamping. Tujuan dari praktik langsung ini untuk mengukur kemampuan pendamping sebagai fasilitator FDS dalam menyampaikan materi yang dituangkan dalam lembar evaluasi penilaian. selain itu, kegiatan praktik langsung ini sebagai cara untuk memperkaya pengetahuan diantara pendamping untuk bias saling melihat kemampuan temannya tampil dan bias dicontoh manakala ada cara yang menarik untuk bias ditiru dan dekembangkan untuk nantinya dipraktikkan kepada KPM dampingan pada saat pertemuan kelompok. Langkah ketiganya dilakukan evaluasi Bersama dengan seluruh peserta coaching mandiri berkumpul disatu tempat untuk membahas seputar pelaksanaan praktik langsung yang sudah dilakukan.

Fokus materi coaching kali ini yakni modul pengasuhan dan Pendidikan anak untuk sesi 1 menjadi orangtua lebih baik dan sesi 2 memahami perilaku anak. Sedangkan kelengkapan toolkit P2K2 seperti buku modul, flipchart, poster, buku pintar dan video masih sangat terbatas. Kegiatan coaching nanti akan menggunakan toolkit dari SDM PKH yang sudah mendapatkan diklat dari bailai dan tentunya sudah dilengkapi, diberi toolkit lengkap.(ags)