Nganjuk, 19 September 2018. Kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh pelaksana PKH Wilayah Jawa timur IV dikoordinir oleh Mahbub Alfarabi, SH.I selaku korwil Jatim IV bertempat di Hotel Karya Wisata Bulurejo Kecamatan Sawahan Nganjuk selama dua hari tanggal 19 sampai dengan 20 September 2018. Rakor ini meliputi wilayah kerja diantaranta Kabupaten Trenggalek, Ponorogo, Pacitan, Tulungagung, Blitar, Kediri, Nganjuk, Madiun, Ngawi, Kota Kediri, Kota Madiun, Magetan dan Kota Blitar dengan diwakili oleh Koordinator Kabupaten/Kota juga Peksos Supervisor. Selain itu juga di hadiri oleh Koordinator Regional Jawa PKH Bapak Anang Megacahyo sebagai nara sumber penguatan SDM PKH. Dalam Sambutan pembukaan Korwil menyampaikan bahwa kegiatan kali ini bertema Gerakan Indonesia Bersih dan Peningkatan Kinerja SDM PKH Melalui Penerapan Kode Etik. Selain itu kegiatan rutin ini sebagai wahana untuk saling mempererat silaturahim antar daerah dan saling bertukar pengalaman perihal kegiatan-kegiatan yang dilakukan didaerahnya masing-masing.
Kegiatan rakor dihadiri pula dan dibuka secara resmi oleh Bapak Bupati terpilih, Bapak Sekda dan Anggota DPRD Kabupaten Nganjuk. SDM PKH memupanyai peran strategis sebagai ujung tombak dalam pengentasan kemiskinan, sebuah pekerjaan mulia yang membantu sesama untuk bisa keluar dari kemiskinan, ujar Bupati diawal sambutannya. Disampaikan pula dalam kesempatan itu pemerintah kabupaten nganjuk sebagai komitmen untuk membantu para pelaksana PKH dengan memberikan fasilitas kendaraan motor kepada seluruh korcam di Kabupaten Nganjuk. Selain itu yang cukup membahagiakan dan bentuk suport kepada program pengentasan kemiskinan di tahun 2019 jika melebihi target bisa mengentaskan KPM PKH terbanyak sebagai KPM Graduasi mandiri pemerintah Kabupaten Nganjuk akan memberikan reward bagi pendamping.
Masih dalam acara tersebut dihari berikutnya, kamis tanggal 20 september 2018 bapak koreg jawa PKH memberikan pembinaan dan dukungan-dukungan untuk meningkatkan kinerja SDM PKH khususnya di wilayah Jatim IV. Target kementerian sosial saat ini bukan pada seberapa besar jumlah bantuan sosial yang sudah diterima oleh KPM dan tepat sasaran dalam bisnis proses saja, namun lebih pada proses pemberdayaan dan perubahan perilaku KPM untuk menginisiasi KPM menuju mandiri sejahtera.(ags)