Senin, 20 Januari 2020

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGURUS EWARONG "KAMULAN SEJAHTERA DURENAN"


PPKH Durenan . Berawal dari obrolan ringan di sela-sela kesibukan E Warong  tentang graduasi dan sekaligus juga potensi pengembangan diri paska tidak lagi menerima bansos, pengurus E Warong berinisiatif untuk menimba ilmu yang banyak terkait pengembangan potensi diri.

"Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pengurus e-warong, sehingga ilmu ini bisa diterapkan dan dikembangkan untuk meningkatan kegiatan usaha e-warong". Sambutan pembuka Korcam PPKH Durenan Misbahul Munir

Salah satunya adalah pemanfaatan tanaman obat keluarga (TOGA), di mana rata-rata setiap keluarga mesthi memiliki satu atau dua jenis di belakang rumahnya.

Karena itu, pada hari sabtu 18 Januari 2020 bertempat di Griya Jamu Siti Ara jln imam bonjol 1 no 15 Batu, mereka berkesempatan untuk memperdalam pengetahuan mengenai obat-obatan herbal utamanya TOGA.


Bapak wahyu suprapto sang owner menjelaskan panjang lebar sejarah jamu yang hampir dilupakan oleh generasi saat ini. Bapak wahyu juga memberikan rahasia membuat jamu yang enak diminum, tidak pahit sehingga para generasi milenial ini tertarik dan terbiasa minum jamu yang menjadi ciri khas bangsa ini sejak dulu.

Ibu palupi mentor pembuatan jamu, secara langsung melakukan demo bagaimana membuat jamu instan dari bahan temu lawak, yang rasanya tidak pahit dan nikmat untuk diminum oleh siapa saja. 


Pemanfaatan tidak sebatas pada satu jenis saja, tetapi bagaimana menggabungkan beberapa jenis tanaman agar mendapatkan khasiat yang maksimal dan multiguna.


Selain itu juga diajarkan juga cara pengemasannya, dan bagaimana memasarkannya agar khasiat jamu tersebut tidak hanya dinikmati oleh kalangan sendiri saja.

Selepas kegiatan pelatihan singkat ini, rombongan melanjutkan perjalanan menuju eco park untuk refreshing berwisata dan saling menjalin keakraban antara pengurus e-warong dan PPKH Kecamatan Durenan yang juga ikut serta Korkab dan Supervisor.

 

Pukul 15.00 WIB rombongan menuju e-warong Sejahtera Mandiri di Kelurahan Temas Kota Batu. Kami disambut dengan baik oleh para pendamping dan juga ibu-ibu pengurus e-warong. Kesempatan ini tidak disiasakan oleh rombongan untuk melihat lebih dalam tentang pengelolaan e-warong dan bertanya tentang banyak hal. Dan paling menarik yakni pengelolaan pembukuan yang sangat rapi dan detail. ppu/spv

LABELISASI STIKER "KELUARGA PRA SEJAHTERA" UNTUK 20 RIBU PENERIMA BANSOS DI TRENGGALEK



Mulai hari ini (senin, 20/01/2020) Keluarga penerima bantuan sosial PKH dan BPNT ditempeli stiker dirumah mereka. Di awali pemasangan secara simbolis di desa gondang kecamatan Tugu Oleh kepala Dinas Sosial, PPPA bersama muspika dan tiga pilar desa.

"Hari ini kita mulai melakukan pemasangan stiker dirumah keluarga yang mendapatkan bantuan sosial PKH dan BPNT", ujar Kepala Dinsos, PPPA. 


Pemasangan stiker saat ini kemampuan anggaran pengadaan melalui PAK masih mampu sebanyak 20.000, dari 34 ribu KPM PKH dan 52 ribu KPM BPNT. Pemasangan ini bertujuan sebagai penanda bahwa keluarga tersebut menerima bantuan sosial dari pemerintah berupa Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) PBI. Selain itu dengan penempelan ini semoga memiliki efek psikologis, sebagai transparasi penerima bantuan, sekaligus masyarakat bisa melihat dan menilai kelayakan keluarga yang menerima bantuan.

Teknis penempelan ini didukung sepenuhnya oleh kepolisian dan TNI melalui BKTM serta Babinsa yang ditugaskan dimasing-masing desa. Lantas bagaimana menentukan 20 ribu rumah yang harus ditempeli stiker?. Dokter Ratna menjelaskan bahwa data yang ada kita filter dan dipilih secara system yang persentilnya tinggi, selain itu kami juga menerima usulan dari masyarakat dan dari pihak manapun untuk diprioritaskan ditempeli stiker.


"Sasaran kita terutama yang rumahnya sudah bagus, agar mereka ada rasa malu menerima bantuan sosial", ujar kadinsos.

Perihal mengeluarkan kepesertaan bukan hal sulit, namun harapannya adanya perubahan mind set atau pola berfikir masyarakat bahwa bantuan ini bukan hanya sekedar rejeki dari pemerintah untuk siapapun, namun bantuan ini diperuntukkan masyarakat miskin. Berbagai upaya dilakukan untuk menyadarkan dengan memberikan motivasi kepada KPM PKH agar mau secara sadar jika kondisi ekonomi keluarga sudah baik untuk mau mengajukan graduasi mandiri. 

Setiap rumah yang ditempeli diperkuat dengan mendandatangani surat pernyataan dari keluarga untuk kesediaanya ditempeli stiker. Dalam surat pernyataan tersebut keluarga menerima atau menolak ditempeli stiker, jika menolak konskuensinya harus siap keluar dari kepesertaan penerima bantuan sosial. spv

Minggu, 01 Desember 2019

Gebyar PKH, Bupati Tantang 5 KPM PKH Kec. Karangan yang Berani Graduasi Mandiri tahun depan





Pagi ini pukul 06.00 WIB dihalaman kantor kecamatan karangan tidak seperti biasanya, ribuan orang yang didominasi ibu-ibu tampak antusias mengikuti gerakan instruktur senam. Ternyata mereka adalah KPM PKH sekecamatan Karangan sedang mengikuti gebyar PKH. 30/11

Gebyar PKH Kecamatan Karangan ini bertujuan untuk sosialisasi, memberikan motivasi kepada KPM PKH sekecamatan Karangan dan juga memberikan penghargaan bagi KPM yang Graduasi Mandiri, ungkap elita ketua pelaksana.


Rangkaian kegiatan gebyar PKH ini diantaranya, senam masal yang diikuti oleh 1200 KPM PKH sekecamatan Karangan, perwakilan 20 KPM PKH Graduasi Mandiri dari kecamatan karangan, kecamatan suruh dan kecamatan pule. Selain itu juga ada pembagian puluhan dorprize yang diundi melalui kupon yang diberikan panitia, dengan hadiah utama sebuah sepeda lipat persembahan dari sponsor. Dukungan kegiatan ini diantaranya pemerintah kabupaten Trenggalek, paguyuban e-warong, BNI46, sawuaji ponsel, BPJS Ketenagakerjaan, BNR, unilever, aloha, dan hiburan oleh alexelektone.


Salah satu bisnis proses dalam PKH yakni graduasi, jelas korkab. Ada graduasi alami yakni mereka yang sudah tidak memiliki komponen dan yang satunya graduasi mandiri. Graduasi jenis kedua ini yang menjadi tujuan PKH dengan adanya perubahan perilaku, sikap, mental dan meningkatnya kesejahteraan KPM. 

Pada pukul 09.00 WIB Bupati Trenggalek hadir disambut dengan lagu mars PKH dan yel2 PKH, meskipun cuaca cukup terik tak menyurutkan semangat para ibu ibu KPM. Seremonial pertama dengan memberikan piagam penghargaan kepada 20 orang KPM Graduasi Mandiri.

"Bapak ibu disini apakah ada yang pingin terus menerima bantuan selamanya", awal sambutan Bupati Trenggalek menyapa peserta gebyar PKH.


Tidak hanya itu, bahkan Mas Ipin (sapaan akrab) menantang 5 orang KPM yang siap graduasi mandiri tahun depan akan diberikan uang tunai Rp 500.000 saat itu juga. Lima orang yang berani menerima tantangan yakni ibu Sulistiani dari sumberingin ingin buka warung makanan, Nurhayati jualan jagung rebus, mutmainah usaha batu bata, Ribut astuti toko mracang, dan Yuniarti dari kedungsigit yang ingin punya ternak sapi.

Keberhasilan dari sebuah program bantuan sosial itu dimana seorang penerima tidak lagi bergantung pada bantuan. Peningkatan kesejahteraan sosial ekonomi keluarga berkat dari kegigihannya dalam usaha yang dimilikinya. (spv)