Graduasi mandiri merupakan salah satu keberhasilan dalam pendampingan dan memotivasi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH yang kondisinya sudah sejahtera. KPM tersebut secara sadar menyatakan keluar dari kepesertaan PKH karena mereka sudah merasa mampu. (15/01)
Merubah pola berfikir masyarakat khususnya keluarga penerima PKH butuh perjuangan dan waktu yang tidak sebentar. Pendamping PKH melalui pertemuan kelompok yang dilakukan setiap bulan tidak henti-hentinya memberikan pemahaman dan motivasi kepada KPM agar mereka segera memiliki kemandirian dan upaya meningkatkan taraf kesejahteraan keluarga. Dan juga bagi penerima bantuan yang kini kondisinya sudah sejahtera diminta kesadarannya agar mau keluar dari kepesertaan PKH secara mandiri.
Foto Dok. PPKH Dongko dihadiri oleh Ibu Novita Hardini
Istilah graduasi dalam aturan PKH ada beberapa macam yakni graduasi alami, graduasi ini terjadi apabila peserta PKH sudah tidak memiliki komponen lagi (Ibu hamil, Balita, Anak Sekolah, Lansia dan Disabilitas). Graduasi Mandiri, graduasi yang dimaksud ketika peserta PKH keluar dari kepertaan secara mandiri karena menyadari kondisi ekonomi keluarganya sudah baik (sejahtera / mampu), mereka sudah merasa mampu untuk mencukupi kehidupan keluarganya. Selanjutnya Graduasi Mandiri Sejahtera, adalah karena dengan mendapatkan PKH keluarga ini merasa terbantu untuk mengurangi beban pengeluaran keluarga, dan dengan bantuan PKH mereka bisa merintis usaha. Karena merasa usahanya sudah cukup berkembang dan KPM merasa telah mampu mencukup kebutuhan keluarga dan mau keluar secara mandiri.
Foto Dok. Penyerahan Piagam Penghargaan Kepada Pendamping Sosial PKH Graduasi Terbanyak
Di Tahun 2019 target nasional KPM tergraduasi 8 % dari 10 juta KPM PKH, tahun ini targetnya meningkat menjadi 10 % atau 1 juta KPM PKH tergraduasi. Tentu harapannya adalah graduasi mandiri sejahtera, karena berkat bantuan PKH pada akhirnya keluarga tersebut bisa memulai mengembangkan usaha dan berhasil, inilah yang menjadi tujuan sesunguhnya. Berbagai upaya untuk meningkatkan kemampuan penerima bantuan agar mereka bisa hidup mandiri dan tidak lagi bergantung bantuan dari pemerintah perlu kerjasama semua pihak agar terwujud cita-cita bersama menuju SDM Indonesia unggul. PKH turut andil bagian untuk mensukseskan pembangunan SDM Raktya Indonesia dari keluarga miskin dan rentan miskin.
Pelaksana Program Keluarga Harapan (PPKH) Kabupaten Trenggalek di akhir tahun 2019 tercatat sebanyak 426 KPM Graduasi Mandiri. Terbanyak dicapai oleh Kecamatan Munjungan sebanyak 60 KPM. Jumlah ini tentunya masih jauh dari target secara nasional. Namun kami tetap optimis untuk memberikan pendampingan dan pemberdayaan secara maksimal agar KPM bisa lebih sejahtera dan pendapatan ekonomi keluarga meningkat.
Pelaksana Program Keluarga Harapan (PPKH) Kabupaten Trenggalek di akhir tahun 2019 tercatat sebanyak 426 KPM Graduasi Mandiri. Terbanyak dicapai oleh Kecamatan Munjungan sebanyak 60 KPM. Jumlah ini tentunya masih jauh dari target secara nasional. Namun kami tetap optimis untuk memberikan pendampingan dan pemberdayaan secara maksimal agar KPM bisa lebih sejahtera dan pendapatan ekonomi keluarga meningkat.
Foto Dok. PPKH Kecamatan Kampak
Bentuk apresiasi dan memberikan motivasi kepada KPM PKH yang Graduasi Mandiri, dibeberapa kecamatan mengadakan berbagai event sebagao pengghargaan dari pemerintah dan memberikan motivasi agar mereka bisa secara mandiri bangkit dari kemiskinan yang dialaminya. Kegiatan tersebut seperti yang telah dilaksanakan oleh PPKH Kecamatan Karangan melalui Gebyar PKH tanggal 30 November 2019. PPKH Kecamatan Dongko dengan kegiatan Characterred Gerneration Fest dan Peringatan Hari Ibu serta HKSN, secara simbolis memerikan piagam penghargaan kepada 10 KPM Graduasi Mandiri. Di awal tahun ini pada tanggal 15 januari 2020 berupa Anugerah KPM Graduasi mandiri, sejumlah 45 KPM PKH diwisuda atas keluarnya kepesertaan menerima bansos PKH. spv
Tidak ada komentar:
Posting Komentar