Tepat di Bulan September 2020 menjadi momen bersejarah dimana tujuh tahun yang lalu Program Keluarga Harapan masuk di Kabupaten Trenggalek. Bertempat di Pendhapa Manggala Praja Nugraha dilaksanakan rapat koordinasi sekaligus peringatan ulang tahun ke tujuh PPKH Kabupaten Trenggalek, Senin (21/9).
Kegiatan ini dihadiri oleh Bupati Trenggalek, H. Mochamad Nur Arifin, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, dr. Ratna Sulistyowati beserta para pejabat struktural, Koordinator wilayah PKH Jatim 4 Agus Surya Permana, dan juga 109 SDM PKH Kabupaten Trenggalek.
Rangkaian kegiatan diawali dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan Mars PKH, dilanjutkan dengan paparan yang disampaikan oleh kepala Dinsos, PPPA. Dalam sambutanya dr. Ratna menyampaikan rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan Allah SWT khususnya untuk PKH yang sudah tahun ke tujuh membersamai dalam rangka pengentasan kemiskinan di Kabupaten Trenggalek.
"Terimakasih atas kerja keras semua SDM PKH yang sudah memberikan seluruh tenaga dan pikiran untuk bersama-sama mensukseskan program ini," ujar kadin.
Beliau berharap agar tetap meningkatkan kinerja sehingga tujuan program bisa tercapai. Dan juga karena SDM PKH ini sebagai pendamping sosial yang tentunya tidak hanya melulu mendampingi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH, namun juga peduli terhadap permasalahan sosial dilingkungan dan harus peka terhadap permasalah sosial. Seperti yang saat ini diberikan apresiasi kepada pendamping sosial yang telah memliki inovasi dan prestasi.
Apresiasi tersebut diantaranya diberikan kepada:
1. Misbahul Munir sebagai pendamping peduli rumah tidak layak huni bagi masyarakat miskin dan rentan di kecamatan durenan
2. SDM PKH Kecamatan Panggul sebagai SDM PKH peduli masyarakat miskin melalui kegiatan rutin bhakti social
3. Eko Susanto sebagai Pendamping PKH peduli kesehatan warga miskin
4. Hasnal Aulia Kamal sebagai pendamping pelopor graduasi mandiri
5. Sunandar sebagai pendamping inovasi pengembangan kube kpm PKH
6. Nuryanto sebagai Pendamping Peduli Stunting Di Kecamatan Suruh
7. Hartono pendamping PKH peduli bansos bagi masyarakat miskin non KPM PKH
8. Nurmaliah Sa’anin sebagai pendamping inovatif
Selain piagam penghargaan juga diberikan uang tunai oleh Bupati Trenggalek.
Bupati Trenggalek dalam sambutannya menaruh perhatian khusus Bupati Trenggalek kepada KPM PKH yang sudah graduasi mandiri, setidaknya dengan graduasi mandiri desil yang awalnya desil 1 berubah kondisi sosialnya meningkat menjadi desil 2 atau 3.
"Njenengan itu ibarat kata menyentuh mereka yang ultra poverty, sing miskin yang disentuh dengan berbagai intervensi, maka mindset nya pendamping PKH jangan melanggengkan bantuannya", ujar Bupati.
Keberhasilan dari program ini ditandai dengan meningkatnya kesejahteraan keluarga, terlebih graduasi sejahtera mandiri yang memiliki usaha kecil. Pendamping diharapkan membantu kegiatan usahanya dengan menerapkan menejemen keuangan yang sesederhana mungkin, agar mereka bisa mengelola keuangannya dengan baik dan mendaftarkan usahanya melalui OSS di Kecamatan, dimana semua prosesnya gratis. Dengan begitu usaha yang mereka kembangkan akan dibantu, semisal butuh tambahan modal usaha karena sudah ada ijin usaha dan catatan kas. Dengan memiliki bisnis plan melalui catatan kas, KPM graduasi bisa mengajukan bantuan usaha melalui KUR dengan plafound sampai dengan 25 juta tanpa jaminan dengan bunga 6 %.
Disamping itu KPM PKH wajib memiliki adminduk yang lengkap, "jangan sampai pendamping diam saja KPMnya belum memiliki kependudukan", imbuh Bupati. Kelengakapan adminduk menjadi syarat mutlak ketika akan mengakses bantuan dari perbankan.
Di akhir kegiatan melalui kegiatan potong tumpeng sebagai tanda rasa syukur atas perjalanan PKH memasuki usia tujuh tahun berjalan di Kabupaten Trenggalek.ags
Tidak ada komentar:
Posting Komentar