Jumat, 31 Agustus 2018

FDS MENURUNKAN ANGKA KEMISKINAN

(Diklat P2K2)
Yogyakarta, 30 Agustus 2018. Saat ini ada sekitar 40rb pendamping yang tersebar diseluruh Indonesia, mereka memiliki kontribusi besar dalam pengentasan kemiskinan yang terbukti pada semester pertama di tahun 2018 menunjukkan adanya penurunan angka kemiskinan sebesar 9,82 %  berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistif (BPS) pada 16 Juli lalu. Salah satu hal tersebut dipengaruhi adanya bantuan sosial yang diberikan kepada masyarakat miskin sehingga daya belinya meningkat. Namun apakah bansos PKH tersebut memang sudah berkontribusi dalam menyumbang penurunan kemiskinan di Indonesia. Seperti yang di sampaikan oleh Dr. Hasyim Kabag di Badidklit Kemsos RI (30/08), memang secara nilai bisa menurunkan kemiskinan, namun belum pada subtansi untuk mengubah pergerakan ekonomi mandiri dari kemiskinan menuju sejahtera. 
Dalam pelaksanaan PKH ada misi yang wajib disampaikan oleh para pendamping sosial untuk diimplemetasikan dalam kehidupan mereka sehari-hari, yakni Pertemuan peningkatan kemampuan keluarga (P2K2). Harapan besar yang menjadi tujuan utama PKH terdapat perubahan perilaku masyarakat miskin menjadi berdaya dan memiliki semangat untuk keluar dari kemiskinan. Indeks untuk mengukur kemajuan keluarga penrima manfaat (KPM) ada 3 bagian utama. Pertama, mereka harus memberikan dukungan dan kesempatan anaknya menyelesaikan pendidikannya minimal hingga setingkat SMA dan mendapatkan pengasuhan yang tepat untuk menjaga tumbuh kembang yang optimal. Hal ini dimaksudkan untuk memutus rantai kemiskinan agar orang tua tidak mewariskan kemiskinan pada anaknya. Kedua, mereka harus sehat untuk menjaga Sumber daya manusia (sdm) yang berkualitas unggul secara fisik agar mampu berfikir dan berkompetisi untuk menunjukan kemampuannya dalam mengejar ketertinggalan. Ketiga, mereka harus dibekali agar memiliki kemampuan finansial dalam bentuk pendapatan layak untuk mempertahankan kelangsungan hidup sehingga sampai pada mereka tidak lagi harus di bantu oleh negara. Ketiga hal tersebut menjadi misi utama sebagai ruhnya dalam Program Keluaga Harapan (PKH). Adapun sasaran dari obyek PKH itu sendiri meliputi keluarga, anak, lansia dan disabilitas.
Oleh karenanya, semua pendamping sosial harus mampu menjadi fasilitator yang handal untuk menyampaikan materi kepada KPM seperti yang tertuang tugas dan kewajiban didalam surat keputusan pengangkatan kerja. Pelaksanaan P2K2 yang disampaikan tersebut meliputi 5 modul yaitu modul pengasuhan dan pendidikan, pengelolaan keuangan dan peningkatan pendapatan keluarga, kesehatan dan gizi, perlindungan anak dan modul kesejahteraan sosial yang membahas pelayanan lansia dan disabilitas. Menjadi pertanyaan apakah ada relevansinya FDS dengan pengurangan kemiskinan, bagaimana standart ukuran keberhasilan dari FDS. Menjawab pertanyaan tersebut bukan hal mudah jika esensi dari FDS itu sendiri tidak cukup di fahami dan diterapkan bagi KPM. Secara modul FDS sebenarnya sudah cukup komplit sebagai standar untuk pemenuhan pengetahuan dan soft skill kebutuhan dikeluarga. 

Rabu, 29 Agustus 2018

Peningkatan Kapasitas SDM PKH dalam FDS

Yogyakarta, 28 Agustus 2018. Bertempat di Balai Diklat BBPPKS Regional Yogyakarta yang berada di jalan veteran sedang dilakukan pembekalan kepada SDM PKH untuk mengikuti diklat Pertemuan Peningkatan kemampuan Keluarga (P2K2) atau lebih familier di kenal dengan sebutan FDS (Family Development Sesion). SDM PKH Kabupaten Trenggalek mendapat kesempatan mengikuti kegiatan tersebut sebanyak 10 orang terdiri dari 8 Pendamping sosial, 1 Korkab dan 1 Supervisor. Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari diklat Daring yang sudah dilakukan pada bulan mei 2018 selama 10 hari. 
Diklat ini dilaksanakan selama 12 hari ini menjadi sarana praktik belajar langsung mengaplikasi materi yang pernah dipelajari dalam daring untuk di uji cobakan kepada KPM. Metode diklat yang digunakan dengan 1 hari pratik di kelas untuk setiap modul, dan langsung di praktikkan kepada KPM pada besoknya. Lokasi tempat PBL terpusat di kelurahan Rejowinangun Utara Kecamatan Magelang Tengah Kota Magelang. Pada proses praktik lapangan, peserta diklat secara mandiri saling mengamati diantara temannya. Secara bergantian menjadi penyaji dengan materi sesuai langkah modul yang sudah ditentukan, kemudian sebagian yang lain menjadi mentor dan observer. Sesaat setelah PBL dilakukan langsung dilakukan dievaluasi bersama dalam kelas besar untuk menyampaikan progres selama peserta PBL.
Modul yang dipelajari diantaranya modul pengasuhan dan pendidikan anak, modul pengelolaan keuangan dan perencanaan usaha, modul gizi dan kesehatan, modul perlindungan anak, dan modul kesejahteraan sosial. Kelima modul tersebut harus terserap secara utuh dan dipahami bersama kemudian diterapkan dalam bentuk PBL yang nantinya juga akan dilanjtukan untuk diberikan kepada KPM dampingannya. (ags)





Selasa, 31 Juli 2018

Kunjungan dan Liputan Staf Presiden


Trenggalek Minggu, 29 juli 2018 pukul 10.30 Wib. Menyambut dan mengawal kedatangan staf kepresidenan RI sdr. Gabriel Sujayanto tenaga ahli madya deputi bidang komunikasi politik dan diseminasi informasi, dalam rangka liputan pelaksanaan PKH. Adapun yang menjadi Lokasi pertama di tempat e warong kube pkh desa sumberingin, kec. Karangan. Dalam kegiatan tersebut dihadiri oleh Kadinsos, P3A Trenggalek di wakili Kabid linjamsos dan dayasos, Camat Karangan, Polsek Karangan, Kades Sumberingin, TKSK, Tagana, KPM PKH, SDM PPKH Trenggalek. 
Tujuan dari liputan ini membuat berita positif program-program yg telah di lakukan oleh pemerintah sebagai bukti nyata kinerja presiden. Wawancara liputan ini melibatkan KPM PKH dan pengurus e-warong bagaimana dalam proses pelayanan di tempat usaha. Ewarong melayani penjualan bahan makanan pokok kecuali rokok secara tunai dan non tunai melalui mesin EDC yg sudah tersedia. Awal pembentukan e warung kube Pkh ini di suport dana rintisan dari kemensos total 30 juta dengan rincian, 10 juta untuk menyediakan tempat usaha dan 20 juta untuk modal awal dan operasional warong. Kegiatan dilokasi pertama diakhiri foto bersama sebelum lanjut ke lokasi kedua di desa tegaren kec. Tugu.
Lokasi kunjungan kedua terletak di Dusun Krajan RT 05 RW 02,Desa Tegaren kecamatan Tugu Kabupaten Trenggalek di rumah ibu Ita Rosita KPM PKH telah sukses dan sejahtera yang dinyatakan sebagai KPM Graduasi mandiri. Ibu Ita menjadi perserta PKH sejak tahun 2013. Pada saat itu kondisi ekonomi keluarga sedang dalam kondisi kurang menguntungkan, dan harus menghidupi keluarganya seorang diri dengan kedua anak. Ibu Ita telah berhasil keluar dari kemiskinan berkat usaha warung makanan yang dikelola sendiri mulai dari modal minim. Dengan modal seadanya dan tentunya keahlian dalam memasak, mencoba untuk membuka warung didepan rumah dengan satu meja dengan menu ayam lodho. Modal awal untuk berjualan antara Rp 50.000 sampai dengan Rp. 70.000 saja.
Berkat ketekunan dan usaha kuat usahanya mulai meningkat dua tahun terakhir dan berhasil membangun rumah dan warung permanen. Selain itu juga mampu membiayai anak pertamanya kuliah di perguruan tinggi negeri Brawijaya Malang. Kesuksesan Ibu ita ini harus menjadi semangat bagi KPM lain untuk bisa keluar dan lulus dari kemiskinan. Anto sapaan akrab staf presiden mewawancarai kurang lebih selama dua jam, menggalai berbagai informasi dari awal menerima PKH sampai dengan menjadi KPM Graduasi Mandiri. Kegiatan liputan diakhiri dengan foto bersama dan makan merasakan masakan ayam lodho ibu Ita. (ags)