Tampilkan postingan dengan label P2K2. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label P2K2. Tampilkan semua postingan

Selasa, 15 September 2020

KPM PKH Belajar Merajut Konektor Masker

 

Bagian dari kegiatan di PKH yakni melaksanakan Pertemuan peningkatan kemampuan keluarga biasa di singkat P2K2 atau yang juga lebih familiar dikenal pertemuan kelompok (PK). Kali ini kegiatan P2K2 beda, KPM PKH dusun Ponggok Desa Karanganyar, kec. Pule diajari merajut tali menjadi konektor masker oleh Triana Ratnaningsih selaku Pendamping sosial PKH.  (14/19)

Pelatihan ini sebagai implementasi dari modul pengelolaan keuangan dan perencanaan usaha sesi memulai usaha. Hal ini sejalan dengan tujuan PKH untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga dimana bantuan PKH bisa digunakan untuk memulai usaha.

"Dari pada ngrumpi saja, namun kita juga bisa menghasilkan uang dengan merajut", ungkap triana.
 

Sebagai besar ibu ibu KPM PKH disini lebih banyak kerja di sektor pertanian dan juga hanya mengasuh anak. Tentunya hal ini masih cukup banyak waktu luang yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan menghasilkan uang. Terlebih pada kondisi pandemik dimana memakai masker menjadi kebiasaan baru yang setiap orang memakai.

"Jangan khawatir untuk penjualan kami bantu, karena saya sudah punya pasar untuk menjual produk konektor masker", ujarnya lagi.
 

Kegiatan ini mendapatkan respon positif dari pemerintah desa Karanganyar untuk mensupport pelatihan ini dengan kehadiran Supiyani istri kepala Desa Karanganyar. Beliau mengucapkan terima kasih kepada pendamping PKH yang telah membantu warganya lebih produktif.

Proses pelatihan awal ini mereka diajari dasar dasar merajut seperti tusuk rantai, single C dan slipstik (mengunci). Sedangkan bahan yang dibutuhkan diantaranya benang, hakpen dan kancing baju.
 

Antusiasme dan semangat peserta terbukti membuahkan hasil, dipertemuan awal ini sudah ada yang berhasil membuat satu buah konektor masker. Ags
 

 

Sabtu, 28 September 2019

MEMAKSIMALKAN POTENSI DI PUNCAK MIRI


Di hari ke 28 bulan September tahun 2019 ini tanpa ragu aku gas motor bebekku ke arah salah satu dusun di Desa Mlinjon Kecamatan Suruh Kabupaten Trenggalek. Meskipun hari ini sabtu, tak menyurutkan semangatku untuk bertemu dengan ibu-ibu KPM PKH dampinganku. Dusun Miri, bagi yang belum akrab dengan daerah ini pasti bilang “wow, mbak njenengan wantun minggah?”.  Tak heran, karena untuk mencapai lokasi Miri ini dibutuhkan keberanian. Selain melewati tanjakan curam yang dikenal dengan sebutan tumpak tekek, kondisi jalanpun terbilang tidak mulus karena rabat betonnya sudah banyak yang rusak.


Bulan ini jadwal P2K2 untuk kelompok Miri Regular, anggotannya terdiri dari KPM PKH kohort 2013 dan 2016 yang berjumlah 30 orang. Bertempat di kediaman Ibu Marikem RT 32 RW 8, kami akan belajar bersama Modul Pengelolaan Keuangan dan Perencanaan Usaha. Tepat pukul 8.30 sesi yang ketiga yaitu Memulai Usaha dilanjutkan  dengan  menggali potensi yang dapat dikembangkan di daerah dan kelompok tersebut. Materi di Modul sudah tersampaikan dibulan sebelumnya. 

Di luar dugaan, ternyata dikelompok ini sudah ada beberapa KPM yang memilik usaha. Bu Nyami, beliau membuat kue dan menjajakannya di lingkungan sekolah, beberapa KPM membuat kerajinan dari anyaman bambu yang sering disebut pithi. Ada juga yang membuat tas dari limbah gelas plastik. Dan yang lagi trending topik dikalangan KPM dampinganku adalah membuat wadah ikan dari bambu. Reyeng, hari ini kami akan belajar cara membuatnya.

Beberapa KPM sudah mahir membuat reyeng, mereka juga sudah bisa menikmati hasil dari usaha ini. Oleh karena itu, para renyenger ini ingin membagikan ilmunya kepada anggota kelompok lainnya yang belum memiliki usaha agar bisa maju bersama. Syukurlah, anggota yang lainpun menanggapinya dengan penuh kegembiraan dan semangat yang luar biasa.

Dengan antusias kami belajar membuat reyeng bersama mulai dari pemotongan bambu. Tipsnya pilih bambu yang masih basah agar mudah dipasah. Potongan bambu itu ada 3 yakni ukuran 18cm dan 25cm untuk alas dan 55 cm untuk bagian pinggir reyeng. Bagian alasnya dianyam menggunakan cetakan dengan tujuan agar ukurannya sama besar dengan jumlah pasahan bambu yang panjang 4 lajur dan yang pendek 6 lajur. Kemudian anyam bagian pinggirnya dengan dinam wareg. Selesai itu dibagian paling atas kunci  dengan tali yang terbuat dari serpihan bambu yang dinam wareg juga. Terakhir, rapikan dengan memotong sisa bambu yang tidak terpakai menggunakan gunting khusus.


Antusias para KPM PKH kelompok MIRI REGULAR ini begitu luar biasa, baik ketika menerima materi dan juga ketika melakukan pelatihan membuat kerajinan reyeng ini. Harapan mereka begitu besar untuk mencapai kesejahteraan. Dengan memiliki usaha mereka becita-cita untuk dapat menabung. Karena selama ini pendapatan keluarga mereka masih tergolong kecil. “Cukup damel betah saben dinten lan mbayar sekolah lare sampun alhamdulillah bu.,” begitulah kalimat yang sering aku dengar.  Kesadaran tentang pentingnya menabung agar terhindar dari hutang dan untuk memenuhi kebutuhan darurat sudah mulai terbangun. (RMA)

Kamis, 19 September 2019

FDS Fokus : Prioritas Penanganan Stunting di Kabupaten Trenggalek


Trenggalek (18/19). Kabupaten Trenggalek ditetapkan sebagai daerah prioritas penanganan stunting dari 100 Kab./ kota. Alasan ini kemudian PPKH Kab. Trenggalek melakukan Pelatihan mandiri (coaching) P2K2 fokus untuk modul kesehatan dan gizi. Kegiatan ini dilaksanakan di aula kwarcab pramuka Kabupaten Trenggalek yang diikuti oleh 12 orang  pendamping sosial PKH dari tujuh kecamatan. Sedangkan fasilitatornya dari SDM PKH yang sudah pernah mendapatkan diklat FDS, yakni pendamping sosial PKH Kec. Trenggalek Nurmaliah sa'anin, Kec. Suruh Nuryanto dan Peksos SPV PKH Kab. Trenggalek. Rangkaian kegiatan FDS Fokus sebelum dilaksanakan pelatihan mandiri terlebih dahulu peksos SPV melakukan penyisiran data anak KPM PKH khususnya anak balita yang masuk stunting.


Turut hadir bapak budiono kasi jamsoskel dan kabid linjamsos Bapak Mustofa yang sekaligus membuka kegiatan pelatihan mandiri. Bapak kabid mengapresiasi kegiatan ini sebagai bentuk bagian integritas SDM PKH yang peka terhadap permasalahan stunting. Harapannya jangan sampai ada lagi anak KPM PKH yang stunting, dan harusnya tidak terjadi karena bantuan sosial yang diterima bisa membantu memenuhi kebutuhan gizi anaknya.

Pada bulan februari 2019 PPKH Kab. Trenggalek melalui Dinsos, PPPA bersurat kepada Dinkes Kab. Trenggalek untuk memperoleh data anak yang masuk kategori stunting. Selain itu untuk memastikan perkembangan data terkini, pendamping sosial juga langsung mengkonfirmaasi kepada bidan desa dan posyandu untuk verifikasi data anak KPM PKH yang stunting. Data tersebut sebagai langkah awal untuk intervensi stunting di Trenggalek.


Family development session (FDS) Fokus merupakan salah satu implementasi Manajemen Kasus bagi Peksos Supervisor sebagai bagian dari upaya implementasi kejadian kusus. FDS untuk tujuan penanganan kasus spesifik yang dialami oleh KPM atau Anggota Keluarganya. 


FDS atau dalam istilah formalnya disebut Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) merupakan kegiatan memberikan edukasi kepada KPM PKH untuk meningkatkan kapasitas kemampuan keluarga. KPM dimampukan dalam beberpapa hal yang terangkum dalam 5 modul diantaranya modul pengasuhan dan pendidikan anak, modul pengelolaan ekonomi keluarga, modul kesehatan dan gizi, modul perlindungan anak dan modul kesejahteraan sosial. Kelima modul tersebut wajib tersampaikan kepada KPM. Model penyampaian bisa sesuai dengan kondisi dan kebutuhan KPM seperti misalnya yang saat ini FDS Fokus yang dilaksanakan oleh PPKH Kab. Trenggalek.


Lokus yang menjadi prioritas ada di tujuh kecamatan 10 desa yakni kecamatan Trenggalek desa dawuhan, kecamatan bendungan desa botoputih, kecamatan pogalan desa kedunglurah, kecamatan gandusari desa jajar, kecamatan Dongko desa cakul, kecamatan karangan desa kayen, kecamatan suruh, desa puru, desa nglebo, desa mlinjon, desa ngrandu.

PKH ikut andil dalam penangan dan pencegahan stunting karena bantuan sosial yang diterima setiap tiga bulan sekali bisa dipergunakan untuk membeli kebutuhan nutrisi dan gizi ibu hamil dan balita, serta KPM dibekali kemampuan life skill melalui P2K2. (spv)

Selasa, 18 Desember 2018

Coaching FDS Serasa Piknik



Kampak. Senin, 17 Desember 2018. Tampak beberapa pemuda-pemudi berseragam krem dan merah beranjak dari halaman Kantor Kecamatan Kampak seusai melaksanakan rutinitas apel pagi. Mereka menuju ke arah desa Senden dan langkahny berhenti diparkiran bawang tebing jalur desa Pakel kecamatan Watulimo. Ternyata tempat yang mereka tuju adalah wisata alam alias GOA NGERIT.


Pemuda-pemudi berseragam tadi rupanya pendamping PKH Kecamatan Kampak sejumlah 6 orang beserta seorang Peksos Supervisor dari Kabupaten. Tidak lama kemudian datang dari arah berlawanan dengan atribut sama yaitu Pendamping PKH Kecamatan Watulimo sejumlah 5 orang. Mereka akan melaksanakan coaching FDS secara mandiri sebagai lanjutan FDS yang sudah dilakukan sebelumny pada tanggal 8 dan 9 Oktober 2018. Kali ini mereka mengasah materi FDS/P2K2 Modul Pengasuhan dan Pendidikan Anak sesi 3 dan 4.

Setelah beli tiket, mereka masuk menyusuri tebing dikanan kiri ada batu dan berbagai macam bunga yang mungil nan indah. Langkahnya terhenti ketika menemukan layaknya padepokan pinggir sungai yang nyaman dan asri. 



Kerja serasa piknik yang dibantu Pak Agus sebagai Peksos Supervisor mengawali coachingnya. Dengan ciri khasnya yang lemah lembut dan santun beliau memulai sesi 3 tentang Memahami Cara Anak Usia Dini Belajar dengan mengulas materi sesi 1 dan 2. Penyampaian langkah demi langkah dengan berbagai permainan dan lagu anak-anak pada zamannya disertai gerakan. Peserta begitu antusias dan cekikikan karena menemukan kebahagiaan dimasa kecilny kembali yang sekarang sudah jarang terlihat disekitar kita. Diakhir sesi beliau menekankan bahwa Bermain adalah sarana belajar anak dan bisa meningkatkan kemampuan berbahasa anak.


Sejenak setelah istirahat coaching dilanjutkan untuk sesi 4 tentang Membantu Anak Sukses di Sekolah. Tetap dengan semangatnya Sang Supervisor mengawali sesi 4. Pada sesi ini dibantu Mas Purwanto pendamping PKH Watulimo yang sudah pernah Diklat FDS  di Balai Besar Yogyakarta. Seperti halny sesi 3, Mas Pur juga menyampaikan langka demi langkah yang ada pada modul. Penekanan yang disampaikan Mas Pur pada sesi 4 ini adalah Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini dan Cara Membantu Anak Sukses di Sekolah.

Tepat pukul 10.30 coaching usai dilanjut menikmati nasi ayam geprek buatan Mbak Wiwit. Selesainya makan siang mereka berkeliling dari satu destinasi ke destinasi yang lainnya. Mulai dari Batu Labirin, Situs Pertapaan, Goa Ngerit, Rumah Batu, Situs Mitos, Goa Agung, Situs Meja Kursi, Sungai Bawah Tanah, Bangsal Kencana dan Go Landak. Tidak terasa mereka sudah menemukan tulisan "PINTU KELUAR" yg artiny tinggal berberapa langkah mereka keluar dari area Goa Ngerit yang begitu Indah. Mereka istirahat sejenak langsung ke tempat parkir dan siap meluncur untuk kembali ke aktivitas masing-masing.


Ditulis oleh Korcam PPKH Kec. Kampak : Nurmawati