Selasa, 21 Juli 2020

Berkat Ketekunan Kini Omsetnya 200 juta Per bulan


Menggali potensi alam dan memanfaatkannya secara makasimal sangat bisa diandalkan serta mendatangkan keuntungan finansial luar biasa. Hal ini dilakukan oleh Jarni sekeluarga yakni mencari dan mengumpulkan bibit-bibit lebah klanceng dari sekitar rumah. Usaha ini dikerjakan lantaran bermula empat tahun lalu memutuskan Jarni pulang kampung karena usaha di kalimatan sebagai pekerja bangunan mulai sepi.

Tinggal di sebuah kampung tepatnya di Dusun banyon desa Widoro Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek yang letaknya agak jauh dari perkotaan, bahkan ditahun 2009 dusun ini pernah mendapatkan pogram KAT Dari Departemen Sosial (kini: Kementerian Sosial) karena terisolir secara geografis sulit ditempuh jalur darat.



Tak banyak yang bisa dilakukan dikampung ini selain bertani dan berkebun. Hingga pada saat Jarni ikut membantu renovasi kandang sapi warga menemukan lebah klanceng yang bersarang diruas bambu bekas tiang. Bagi warga banyon lebah klanceng tidak terlalu diminati untuk dipelihara. Bermula dari sini kemudian ide itu muncul untuk mengumpulkan bibit lebah klanceng yang ada disekitar rumah dan lingkungan tempat tinggal. Ia mulai mencoba untuk belajar memecah koloni dan mengembangbiakkan secara otodidak. Dari hasil mencoba tak sedikit pula yang gagal misal lebah mati, lebah tidak betah dan meninggalkan sarangnya.

"Saya melihat lebah klanceng ini sebagai potensi alam yang mungkin bisa dikembangkan", tutur jarni. "Lebah klanceng ini dibiarkan hidup liar, meskipun semua meyakini madunya sangat bagus, namun orang-orang tidak tertarik ternak hewan kecil ini", Imbuhnya.

 

Tahun 2017 keluarga ini tercatat sebagai penerima PKH dengan komponen anak usia dini dengan no peserta PKH 350308017060420. Saat itu meneukuni usaha klanceng memang belum ada hasil yang dirasakan, namun ia terus belajar memahami karakter lebah klanceng hingga kini dia bisa mengembangbiakkan lebah sejumlah 700 stup (kotak) lebah klanceng hasil budidaya mandiri. Jika diuangkan stup klanceng senilai Rp 175.000.000 atau seharga Rp 250.000 per stup. Madu yang dihasilkan dari lebah tersebut 14 liter per tiga bulan sekali, saat ini seharga Rp. 800.000 per liternya atau total senilai Rp. 11.200.000.

"hasil panen madu klanceng saya jual hanya melalui teman dan sebatas grup whatsapp itupun sudah habis terjual, bahkan sampai kurang memenuhi permintaan" ceritanya sambil menunjukkan botol madu..

Dalam budidaya lebah klanceng sebanyak itu ia meletakkan stup kotak dengan cara di sebar ke beberapa tempat agar produktifitas madu bisa banyak disesuaikan dengan ketersediaan pakan disekitar tempat tinggal.

Pada bulan februari 2020 keluarga Jarni mengajukan graduasi mandiri dari kepesertaan PKH. Sukses budidaya lebah klanceng tidak hanya berhenti disini, Kini pun ia terus berinovasi mengembangkan usahanya merambah pembibitan kambing. Enam bulan terakhir hasil penjualan kambing sudah mencapai 20 an juta rupiah, saat inipun kandang kambing sebanyak 14 slot terisi penuh. 
 

Ditulis : Agus Syaiful Anwar, S.Sos

1 komentar:

  1. Best eCOGRA Sportsbook Review & Welcome Bonus 2021 - CA
    Looking septcasino.com for https://septcasino.com/review/merit-casino/ an eCOGRA Sportsbook Bonus? At this eCOGRA Sportsbook herzamanindir.com/ review, https://deccasino.com/review/merit-casino/ we're novcasino talking about a variety of ECCOGRA sportsbook promotions.

    BalasHapus