Jumat, 04 Juni 2021

SDM PKH siap mengedukasi KPM, Kewaspadaan Bencana Tsunami


Pendamping PKH didedikasikan sebagai pendamping sosial yang siap merespon segala permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat, ungkap kadinsos dalam pembukaan rapat koordinasi SDM PKH Kabupaten Trenggalek di Lokasi pantai Gemawing Desa Masaran Kecamatan Munjungan. (Rabu, 2/6)

Rapat koordinasi ini melibatkan 102 SDM PKH se Kabupaten Trenggalek, Pejabat DinsosP3A, Kecamatan dan Desa. Hadir pula Suwarno anggota TNI yang bertugas di koramil Munjungan sebagai narasumber sosialisasi kesiapsiagaan bencana.
Berdasarkan dari hasil penelitian para pakar BMKG menemukan adanya gejala-gejala pergeseran lempengan bumi yang dampaknya bisa berpotensi Tsunami, Lanjut dr. Ratna Sulistyowati, M.Kes Kadinsos P3A.

Kewaspadaan dan kesiapsiagaan bencana harus lebih ditingkatkan lagi, mengingat pada akhir-akhir ini sering terjadi gempa bumi di bawah laut, disebabkan adanya pergeseran mega trust. Lanjut kadinsos meminta SDM PKH untuk memberikan edukasi kesiapsiagaan bencana kepada KPM dampingannya. Edukasi ini penting diberikan kepada masyarakat sebagai upaya untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana alam yang bisa terjadi kapan saja, agar minim dan tidak terjadi korban jiwa.

Lebih gamblang Suwarno menjelaskan mitigasi bencana alam khususnya potensi tsunami yang terjadi di sepanjang pesisir pantai selatan. Potensi tsunami dan gelombang yang terjadi diperkirakan bisa mencapai tinggi 29 meter. Lantas apa saja yang harus kita persiapkan, lanjut Suwarno. Apabila air laut tiba-tiba surut sejauh beberapa kilometer, maka segera saja untuk lari secepatnya menyelamatkan diri menuju titik aman dataran tinggi. Hasil penelitian tsunami akan datang dengan waktu tercepatnya adalah 24 menit, stelah air laut surut.

Lebih-lebih, Suwarno berpesan informasi ini benar-benar disampaikan ke siapapun agar semua siap, apabila kemungkinan terburuk terjadi. Bukan hanya tsunami saja yang membahayakan, namun biasanya akan terjadi gempa bumi cukup besar, bisa jadi ber magnitudo 8-9 skala Richter. Hampir dipastikan bangunan akan roboh jika terkena gempa tersebut. Lantas apa yang perlu dipersiapkan? Lanjutnya. Harus ada komitmen 1 Keluarga yang ditunjuk sebagai komando apabila terjadi gempa bumi. Komando tersebut memberikan peringatan agar segera keluar rumah dan mencari titik paling aman, yakni jauh dari rumah dan pohon tinggi.ags

Kamis, 10 Desember 2020

Pendamping Sosial PKH Kecamatan Suruh Turut Sosialisasi Cegah Stunting



Pertemuan kali ini bersama ibu-ibu yang memiliki balita, bertujuan untuk mengurangi dan mencegah kasus Stunting di wilayah Desa Mlinjon Kecamatan Suruh. Sosialisasi dilaksanakan di balai desa Mlinjon pada hari Jum’at tanggal 04 Desember 2020 jam 10 pagi dihadiri pihak desa, bidan desa, berserta undangan 40 orang. 

Pertama acara dibuka oleh Sekdes Desa Mlinjon, beliau menyampaikan “angka stunting di desa Mlinjon masih tinggi, oleh karena itu merupakan tugas kita bersama untuk mengatasi itu semua”. Disamping itu Sekdes juga menyampaikan angka kasus Covid-19 terus meningkat dan menghimbau kepada masyarakat untuk selalu mematuhi protocol kesehatan, selalu menjaga pola hidup sehat, selalu pakai masker, rutin cuci tangan setiap melakukan kegiatan.



Bu Ika selaku Bidan desa menyampaikan “stunting itu bisa dicegah, sejak dalam usia kandungan itu perlu nutrisi yang cukup”. Juga disampaikan oleh bu Ika “balita harus rutin datang ke posyandu setiap bulannya untuk mengetahui tumbuh kembang anak”. Sehingga dengan rutin datang ke posyandu ibu dan petugas Kesehatan akan tahu lebih awal jika ada gejala gizi buruk bahkan gejala yang mengarah ke stunting. Bu Ika berpesan “pun ngantos kesupen nggeh bu, kedah rutin tindak Posyandu”.


Dari sudut kesehatan dijelaskan secara gamblang oleh tenaga kesehatan. Nuryanto selaku pendamping sosial PKH Kecamatan Suruh menjelaskan tentang pola asuh pada anak. Nuryanto menjelaskan bahwa anak memiliki hak, dan hak dasar tersebut merupakan tugas utama orang tua, dan juga anak harus bebas dari segala bentuk kekerasan. Secara garis besar kekerasan pada anak ada 4 macam, yaitu : kekerasan emosional, penelantaran anak, kekerasan fisik, kekerasan seksual. Anak merupakan asset paling berharga, kita sebagai orangtua harus melindungi anak dari segala bentuk kekerasan. Nuryanto menyampaikan “tugas orangtua melindungi anak saking kekerasan nggeh bu, pun ngantos malah dados peladu kekerasan” tegasnya.

Ditulis oleh : Nuryanto Korcam PKH Suruh

Jumat, 13 November 2020

Meningkatkan Kemandirian KPM melalui Wirausaha


Tidak seperti biasanya pertemuan KPM PKH kali ini berbeda dengan kegiatan rutin Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2), saat ini para KPM sedang mengikuti kegiatan yang di selenggarakan oleh Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Trenggalek dalam acara Sosialisasi Kewirausahaan Bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH). (12/11)

Kegiatan dilaksanakan selama dua hari pada tanggal 11-12 November 2020 di dua tempat yang berbeda. Hari pertama berada di Rumah Koordinator PKH desa Puru Kecamatan Suruh. Sedangkan pada tanggal 12 dilaksanakan di aula Kecamatan Bendungan. Sosialisasi ini diikuti oleh 100 orang peserta yang terdiri dari 35 SDM PKH dan 65 KPM PKH berasal dari Kecamatan Suruh, dongko, pule dan bendungan. Turut hadir pula kepala Dinsos PPPA Kabupaten Trenggalek Ibu dr. Ratna Sulistyowati, M.Kes., Kabid Linjamsos beserta staf dan karyawan. Sebagai narasumber yakni Agus dan Kadir dari Komunitas laskar bambu, Hartanto dari Dinas Pertanian dan Meigik dari Dinas Komindag dan UMKM. 

Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Mustofa,SE dalam sambutannya menjelaskan kegiatan ini bertujuan untuk semakin memberdayakan KPM PKH agar lebih berdaya ekonomi, setidak-tidaknya lebih meningkat dari sisi pendapatannya. "Kegiatan ini masih awal, mengenalkan, memberikan motivasi kepada KPM PKH agar mempunyai semangat dan bisa segera mandiri dengan memulai usaha. Kegiatan ini nanti ada tindak lanjut untuk melatih secara spesifik keterampilan misalnya bagaimana menanam jahe ataupun jenis empon-empon agar tumbuh masimal".

Konsep sederhana yang sedang dipersiapkan oleh Dinsos PPPA sebagai upaya pemberdayaan terutama bagi KPM yang masih berusia muda. "Pemerintah kabupaten Trenggalek sedang mempersiapkan mencetak wirausahawan baru melalui program Japri dan female preneur untuk masyarakat Trenggalek yang berusia 18-39 Tahun, semoga nanti dari peserta yang hadir disini bisa terjaring program tersebut", ungkap Kepala DinsosPPPA.

Bantuan sosial sebagai upaya pemerintah dalam mengurangi kemiskinan dengan tujuan mengurangi beban pengeluaran, dengan dibantu ini jangan sampai KPM PKH terbuai dan terus mengantungkan bantuan sosial. Seperti yang ada dalam pedoman PKH, dimana bantuan yang diterima itu bisa dipergunakan untuk modal usaha.  


Video Dokumentasi