Watulimo, 08 April 2019. Sebanyak 20 peserta KPM PKH mengikuti pembukaan pelatihan pembuatan nyaman dari bambu bagi kelompok usaha bersama (KUBE PKH). Kegiatan ini dilaksanakan dirumah ibu Ngainem Rt 5 rw 2 KPM PKH Desa Watulimo.
Peserta pelatihan merupakan pilihan dari KPM PKH yang masih produktif, diwakili oleh masing-masing desa se Kecamatan Watulimo. Peserta yang dipilih tersebut yakni KPM yang memiliki keahlian atau sudah terbiasa membuat "reyeng".
Dalam sambutan mas Mustofa Plt. Kabid Linjamsos menyampaikan bahwa pelatihan ini akan dilaksnakan selama 6 hari kedepan, harapannya semua peserta bisa aktiv dan jangan sampai absen dari kegiatan pelatiahan. Karena tahun ini terakhir untuk melatih KPM PKH dari beberpa kali pelatihan yang telah selesai ditahun lalu, dan kebetulan dipilih kecamatan watulimo sebagai sasaran penerima pelatihan. Karena tidak semua KPM mendaptakan kesempatan ini dimohon untuk bisa dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin, Imbuhnya.
Kecamtan Watulimo sangat tepat untuk dikembangkan berbagai produk yang bisa dijual ditempat-tempat wisata terutama sebagai cindera mata yang terbuat dari anyaman bambu. Mengingat juga ketersediaan bahan baku bambu yang cukup banyak ini menjadi nilai tambah untuk bisa dikembangkan lagi.
Menurut pak Tohir, saat ini bahan baku dari bambu diwilayah watulimo lebih banyak digunakan untuk membuat reyeng atau tempat ikan pindang yang harganya tidak seberapa. Nah dengan dilatih mengembangkan bentuk anyaman dengan berbagai motif dan bentuk sehingga meningkatkan nilai jual, tandasnya.
Berbagai macam potensi terasebut jika dioptimalkan maka tentu sacara bertahap akan mempengaruhi tingkat kesejahteraan masyarakat. Potensi tersebut diantaranya sumber daya alam dan potensi dikawasan wisata. Tinggal bagaimana meningkatkan kemampuan masyarakat dalam pengelolaan berbagai potensi yang ada tersebut.
Selain itu pak Suhadi kasi kesra kecamatan watulimo juga menghimbau kepada peserta pelatihan untuk kiranya hasil pelatihan ini tidak hanya untuk dimiliki sendiri namun juga agar bisa di "gethok tularkan" dengan siapapun yang minat dengan pembuatan aneka anyaman. Senada juga disampaikan oleh perangkat desa watulimo, dan menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya karena telah ditunjuk menjadi tempat pelatihan.
Adapun sebagai instruktur kegiatan pelatihan ini yaitu bapak Katno dari wonoanti kec. Gandusari. Beliau pengrajin anyaman bambu yang hasil produknya sudah sampai ke manca negara.
Diawal kegitan pembukaan ini pak katno berpesan kepada peserta peltihan, kunci kesuksesan dalam memproduksi hasil karya ini adalah serius dan tekun. Memahami setiap tahapan sampai dengan finishing. Meskipun saat ini nanti ada yang hanya bisa menganyam saja, kami menerima hasil anyaman mentah untuk kami oleh, pungkas pak katno.
Diakhir sambutan mas tofa menyampaikan juga instruksi dari bupati Trenggalek bahwa untuk mengurangi sampah plastik dihimbau segala bentuk kegiatan dilingkungan pemerintah daerah untuk sedianya menggunakan bahan-bahan yang mudah diurai oleh tanah, seperti wadah makanan minuman dan lain-lain. Hal ini bisa juga menjadi peluang untuk memproduksi "besek" sebagai wadah makanan.Spv
Tidak ada komentar:
Posting Komentar