Selasa, 11 Desember 2018, pelaksanaan FDS (Family Development Session)
dilaksanakan di dua kelompok berbeda namun masih disatu
Dusun yang sama tepatnya di Dusun Gandu Desa Gamping Kecamatan Suruh. Pelaksanaan pertama pukul 08.00-10.00, FDS kami laksanakan di Kelompok Reguler yang dihadiri 32 KPM bertempat
di rumah mbah Midi RT 05 RW 01 Desa Gamping, lanjut jam kedua pukul 10.30-12.30
FDS kami laksanakan di kelompok Gandu Validasi 2017 yang dihadiri 36 KPM
bertempat di rumah bu Tatik RT 04 RW 01 Desa Gamping.
FDS kali ini menyampaikan materi Modul
Pengasuhan dan Pendidikan Anak sesi 3 "Memahami Cara Anak Usia Dini
Belajar". Dalam sesi ini membahas permainan yang tepat sesuai usia anak,
peran orangtua dalam bermain bersama anak, selain materi juga ada permainan
bersama KPM yang bertujuan untuk memberikan contoh bermain bersama anak saat
dirumah, permainan tebak kata untuk melatih konsentrasi dan pembendaharaan
kata, selain itu mereka diajak bernyanyi "topi saya bundar" agar
suasana tidak membosankan. Dan yang tak kalah penting kami sampaikan manfaat
bermain bagi anak, mereka baru sadar ternyata permainan yang dulu dianggap
"wong deso" justru membawa banyak manfaat bagi anak baik secara fisik dan kognitif, dulu mereka beranggapan bermain
hanya sekedar bermain ternyata itu salah.
Pada pertemuan kali ini ada yang berbeda
karena saya ditemani seorang Sarjana Psikologi yang mana pada kesempatan ini
memberikan penjelasan yang berhubungan juga dengan manfaat bermain bagi anak
dan perkembangan pada usia anak. Dia
bernama Husnul Fauziyah, S. Psi. biasa dipanggil Uzi, masih
muda dan cantik fresh graduate jebolan dari salah satu
kampus di Jogjakarta. Meskipun masih muda wawasannya cukup luas dan sangat membantu saya dalam
penyampaian materi kali ini.
Kesempatan
kali ini dia menyampaikan bahwa anak usia 0-7 tahun biasanya anak memiliki
sifat yang sedikit aneh yaitu memiliki teman khayal tapi menurut dia hal itu
adalah wajar, baru kalau sifat itu masih ada hingga usia SD itu perlu mendapat
perhatian khusus. "Biasanya mereka itu berbicara seolah-olah ada lawan
bicaranya padahal sedang sendiri", jelas mbak Uzi.
Selain itu Uzi juga menjelaskan akan
pentingnya perkembangan motorik halus dan motorik kasar pada anak. Dimana
motorik kasar melibatkan semua organ tubuh, sedangkan motorik halus melibatkan
tangan saja. Yang ditekankan pada pertemuan ini motorik halus perlu latihan dan
harus tuntas sebelum masuk usia SD. Adapun cara mengembangkan motorik harus yaitu melalui bernyanyi,
tentunya lagu anak-anak misalnya bintang kecil. Bisa juga dengan cara mengambil
barang-barang kecil yang bertujuan melatih otot tangan, bisa juga dengan
menggambar dilumpur, menggunting kertas, Jelasnya.
Uzi juga menjelaskan tidak boleh memaksakan
anak usia dini untuk menghafal, yang diperbolehkan adalah menstimulasi, kecuali anak yang punya kemauan tinggi.
Pada pertemuan ini tadi KPM sangat antusias
mengikuti materi baik materi FDS yang disampaikan oleh pendamping PKH dan
materi yang disampaikan oleh Sarjana Psikologi. (NY)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar