Senin, 10 Desember 2018

KPM PKH SADAR ARTI PENTINGNYA PERLINDUNGAN ANAK

Bertempat di balai desa Karanganom, kecamatan Durenan pada hari senin 10 Desember 2018 pukul 10:00 sampai pukul 12:00 dilaksanakan Sosialisasi Perlindungan Anak dengan sasaran KPM PKH desa tersebut.

Dalam acara yang diselenggarakan oleh pendamping  PKH  Durenan bekerja sama dengan perangkat desa setempat menyasar kurang lebih sekitar seratus anggota KPM PKH.

Acara dibuka dengan sambutan oleh korcam Durenan, bpk Misbakhul Munir. Dalam kesempatan tsb, beliau menyoroti tentang peranan program keluarga harapan dalam menekan angka kdrt dan memberikan warna baru bagi perlindungan anak dan perempuan. Selain itu, korcam yang berdedikasi tinggi dengan gerakan lintas sektoralnya tersebut juga memberi pemahaman terhadap aturan di PKH dan kaitannya dengan MPM.

Sambutan kedua diberikan kepada kepala desa setempat yaitu bapak Suherlan. Pak Kades nyentrik ini menggunakan kesempatan di mimbar dengan mengedukasi masyarakat soal surat menyurat dan jalur yang digunakan untuk memperbaiki data kemiskinan lewat musdes dan muskel. Selain itu beliau juga menyoroti tentang pentingnya menjaga keharmonisan desa menjelang pilkades dan pilpres.


Sejurus kemudian, keynote speaker bu Tina dari Dinas sosial dan P3A mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan ilmunya terkait perlindungan anak.
Ibu yang murah senyum tersebut memulai temanya dengan menyoroti perilaku anak di era milenial. Mulai dari persoalan kecanduan hp, tata krama bermedsos dan pergaulan anak secara virtual yang makin tak terkendali.

Keluarga sebagai sebuah benteng terdepan dalam menghadapi era milenial, jelas membutuhkan orang tua yang bisa memahami dan mengerti era modern dalam mendidik dan mengarahkan anak.

Salah satu yang dianggap vital adalah komunikasi sebagai jembatan penghubung agar pemahaman anak dan orang tua bisa selaras dan bersinergi.

Selain itu, pendekatan secara agamis juga dianggap sebagai salah satu kunci yang paling krusial dalam membentuk karakter/kepribadian anak.

Diluar itu, logika benar salah dan kejujuran dianggap sebagai stimulan bagi pengembangan kepribadian yang utuh.

Agar persoalan dalam masyarakat dalam hal terkecil keluarga, ibu Tina juga menekankan pentingnya meminta maaf dan menjaga emosi sehingga anak bisa mandiri dalam bersikap.

Tak lupa, kesetaraan gender juga butuh disosialisasikan dalam membentuk sebuah keluarga yang harmonis, sehingga tidak ada lagi sekat-sekat yang justru malah memperkaku suasana. Dengan saling bersinergi akan terjalin sebuah keluarga yang harmonis dan sejahtera.(P2U)



Dilaporkan Oleh: Priya Pambudi Utama, Pendamping Sosial PKH Kec. Durenan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar