Sabtu, 15/12. Jajaran pemerintah kab. Trenggalek yang dipromotori oleh DinsosPPPA menyelenggarakan apel dan bakti sosial dalam rangka Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) yang di peringati setiap tanggal 20 Desember. Kegiatan tersebut mengangkat tema kesetiakawanan sosial sebagai perekat keberagaman. Dilaksanakan bertempat di dusun Winong, desa Sumurup, kec. Bendungan. Hadir dala acara ini Wakil Bupati Trenggalek, segenap pegawai DinsosPPPA, kantor kecamatan Bendungan, Tagana, TKSK, Pendamping sosial PKH, Komunitas Trail, segenap perangkat desa dan warga desa sumurup. kegiatan Apel yang dikomndani oleh saudara Fendi anggota tagana dengan sigap menyaipkan barisan apel yang terdiri seluruh elemen pserta yang hadir.
Apel diawali dengan menyayikan lagu Indonesia raya dengan iringan intrument elekton dari seorang penyandang disabilitas netra dan dilanjutkan dengan sambutan serta arahan dari ketua panita juga Wakil Bupati Trenggalek.
Kepala DinsosPPPA dr.Ratna Sulistiyowati, M.Kes sebagai ketua pelaksana menyampaikan bahwa kesetiakawanan sosial ini merupakan bentuk toleransi yang melibatkan pikiran sikap dan rasa gotong royong yang didasari kerelaan juga keikhlasan. Peringatan HKSN kali ini tidak hanya apel saja, namun bentuk kerja nyata dengan mengadakan bakti sosial kepada warga sekitar yang membutuhkan, Imbuhnya. Bantuan tersebut diantaranya berupa paket sembako, kursi roda, bantuan pangan perlindungan masyarakat miskin, bantuan pangan bagi eks pasung, pembagian kartu KIS, sembako bagi korban tanah gerak, penyuluhan kesiapsiagaan terhadap bencana, dan pengecatan mushola yang terletak berdekatan dengan lokasi apel.
Dalam sambutanya Wakil Bupati Trenggalek atau lebih familiar dikenal dengan sebutan Mas Ipin mencontohkan bentuk sederhana kesetiakawanan sosial itu diwujudkan dalam kegiatan sehari-hari seperti halnya menjaga keseimbangan alam dan sumber air, saling menjaga aliran air untuk tidak dicemari dengan limbah rumah tangga sehingga yang memanfaatkan di daerah bawah tidak dirugikan. Sambil menunjuk arah selo bale yang menjadi salah satu sumber mata air di desa Sumurup.
Disampaikan juga bahwa pemerintah kabupaten Trenggalek juga telah membuat suatu lembaga yang erat kaitanya dengan makna kesetiakawanan sosial berupa program GERTAK (Gerakan Tengok Kebawah). Posko Gertak yang berdiri dilingkungan rumah dinas wabub menjadi pusat layanan untuk membantu berbagai permasalahan sosial yang terjadi pada masyarakat Trenggalek. Posko tersebut menjadi sebuah layanan satu atap dan terhubung dengan berbagai pelayanan umum baik pemda maupun lembaga lain yang bekerjasama dengan posko gertak. Bagi masyarakat yang tengah mengalami kesulitan atau kesusahan seperti kesehatan, pendidikan, kemiskinan dan berbagai masalah kerentanan sosial lainnya dapat memanfaatkan layana gertak tersebut. Peran serta masyarakat sangat dibutuhkan dalam mewujudkan kesetiakawanan sosial berupa partisipasi dalam memberikan informasi jika dilingkungan tempat tinggal menemui permaslahan sosial yang perlu tindak lanjut, kata Mas Ipin.
Diakhir sambutannya beliau mengapresiasi para pegiat sosial TKSK, Tagana, Pendamping Sosial PKH yang telah memberikan sumbangan tenaga, pikiran, waktu dan materiil dengan ringan tangan untuk saling membantu orang lain yang sedang tertimpa musibah. Sebenarnya ruh dari kesetiakwanan sosial itu wujud cerminan dari nilai-nilai pancasila yakni gotong royong. Saling bahu membahu untuk meringkankan saudaranya yang sedang kesusahan.
Acara dilanjutkan dengan menyerahkan sejumlah bantuan tersebut diatas, kemudian melihat kondisi mushola yang akan dicat dan juga meninjau langsung kondisi tanah gerak yang terletak di lereng bukit dusun Winong. Setelah ramah tamah, berfoto-foto dan nge flog Mas Ipin bersama rombongan komunitas trail dengan mengendarai motor berkeliling menikmati track spot di area sekitar desa sumurup yang menguji adrenaline.Ags
Tidak ada komentar:
Posting Komentar